Sabtu, 27 Juni 2015

MAKNA SEBUAH MASALAH
Orang konyol sering membuat masalah...
Orang "kerdil" memperbesar masalah...
Orang biasa membicarakan masalah...
Orang besar mengatasi masalah...
Orang bijak bersyukur dgn masalah...
Orang kreatif melihat peluang dari masalah...
Orang beriman naik derajat karena masalah...
Jadi, gak ada masalah dgn "masalah"....
Tanpa ada masalah,
kita akan jarang Berdoa.
Tanpa ada kesukaran,
kita enggan Berpikir Kreatif dari sebelumnya.
Tanpa ada tantangan,
kita tidak akan Berani Membuat sebuah Terobosan.
Bersyukurlah dgn masalah yg di hadapi,
krn semua itu melatih kita untuk bertumbuh & menjadi pribadi yg lebih hebat dari sebelumnya.
Masalahnya, bagaimana cara kita
menyikapi "masalah" ?
Karena hakikatnya Hidup itu Rangkaian "masalah" demi "masalah".
"Masalah" bukanlah tanda untuk "Berhenti".
"Masalah" adalah "Petunjuk Jalan Kesuksesan" ketika kita tahu bagaimana belajar darinya.
Jadikanlah "masalah" sebagai "Masa
Memaknai Rencana TUHAN".
TAK ADA permasalahan yg terjadi TANPA Jalan Keluar,
TAK ADA KERJA KERAS yg berlalu begitu saja tanpa BERKAT,
& TAK AKAN pernah sedetikpun TUHAN meninggalkan kita dalam setiap langkah yg kita tempuh.
TUHAN selalu ada bersama dgn kita & akan menuntun kita ke jalan yg benar.
Jesus bless you
 Alkisah di China terdapat 2 orang kakak beradik yang berbeda ibu.
Ibu si kakak sudah lama meninggal.
Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri dan adik tirinya.
Sang kakak menanam pohon labu dan dengan rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.
Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah, tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit raja.
Maka diadakan sayembara, barangsiapa yang memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.
Sang kakak segera memberitahu pada keluarganya.
Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota, ibu memanggil si adik ke dalam dapur, "Ada 2 potong kue, yang polos dan bergambar bunga. Berilah kakakmu kue yang bergambar bunga, sebab ibu telah memberi racun di dalamnya."
"Kenapa ibu ingin membunuh kakak?
Bukankah ibu juga menyayangi kakak?"
"Ibu memang menyayanginya, tapi kamu adalah anakku dan ibu tidak rela bila kakakmu mendapatkan emas itu, maka biarlah dia memakan kue beracun ini."
Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya. Kemudian, kata kakaknya, "Adikku, tunggu kakak ya, kakak janji akan segera pulang dan membeli banyak oleh² untuk mu dari kota dan uang emas hadiahnya untuk kita bersama!!!"
Sang adik terdiam, kemudian berkata pada kakaknya, "Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah tapi aku ingin kue yang bergambar bunga."
Setelah itu si adik dengan lahap memakan kue beracun itu.
Setelah kepergian kakaknya, dia berkata pada ibunya, "Ibu, kue beracun itu telah kumakan, kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya.
Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku…"
Ibunya yang mendengarnya kemudian memeluknya, "Anak bodoh, tidak ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu pada kakakmu. Ibu kuatir kamu menjadi iri dengan kemujuran kakakmu…"
"Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."
Jesus bless you