BINTANG DI JENDELA
... bapa telah mengutus anak_Nya menjadi Juru Selamat dunia (1 Yohanes 4:1-15)
Pada masa Perang Dunia 1, keluarga-keluarga yang mengirim putranya untuk berperang akan memasang sebuah tanda bintang di salah satu jendela rumah mereka. Seorang kakek sedang berjalan-jalan dengan cucunya ketika sang cucu menanyakan apa arti tanda bintang dijendela itu. Setelah dijelaskan, si anak selalu tersenyum dan bertepuk tangan setiap kali menjumpai sebuah rumah dengan tanda bintang di jendela . beberapa saat kemudian, si cucu tiba-tiba menunjuk ke langit dan menuding bintang besar. “Kek, lihat! Allah juga mengirimkan Putra_Nya, ya?”
Pemberian Allah yang terbesar telah direncanakan dengan sempurna. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Allah sudah membuat sebuah rancangan luar biasa agar manusia di lepaskan dari hukuman atas dosanya itu (Kejadian 3:15). Dan tak ada pemberian lain yang cukup untuk menebus manusia-manusia itu , kecuali Sang Putra sendiri. Inilah inisiatif Allah. “Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak_Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita”(ayat 10).
Pengorbanan_Nya mengusung sebuah pengingat bahwa Allah sungguh-sungguh mewujudkan rancangan besar_Nya, dengan kematian Yesus di kayu salib. Tak ada omong besar. Yang ada hanya inisiatif kasih kepada kita, manusia. Dia memberikan milik_Nya yang terbesar. Maka, jika begitu besar kasih Allah kepada kita, apakah respon kita? “Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita saling mengasihi”(ayat 11). Adakah kita sungguh sungguh berdamai dengan semua orang? Hanya kita dan Tuhan yang tahu_Nix
“Kematian Kristus berawal dari ide pendamaian maka masih layakkah kita tak berdamai dengan saudara-saudara kita?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar